Ad Code

Responsive Advertisement

Keyakinan akan Janji Kemenangan dan Kejayaan dari Allah



Membangun keyakinan yang teguh (haqqul yaqin) terhadap janji kemenangan dan kejayaan (tamkin) dari Allah adalah salah satu pelajaran iman terbesar yang diajarkan dalam Al-Qur'an dan Sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.

Hal ini bermakna memiliki kepercayaan total bahwa janji Allah Ta'ala untuk memenangkan orang-orang beriman dan mengokohkan kedudukan agama-Nya adalah sebuah kebenaran yang tak akan pernah luput. Meskipun waktunya mungkin tertunda sesuai dengan hikmah-Nya yang agung, janji itu pasti akan datang tanpa keraguan sedikit pun pada waktu yang telah Allah tetapkan.

Janji Allah akan Kemenangan dan Tamkin dalam Al-Qur'an

Allah telah menjanjikan kemenangan dan pengokohan kedudukan bagi hamba-hamba-Nya yang beriman di berbagai ayat, di antaranya:

 Firman Allah Ta'ala:

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّن بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا

"Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku." (QS. An-Nur: 55)

Ini adalah janji yang disertai syarat, yaitu iman, amal saleh, dan keikhlasan dalam beribadah.

  

Firman-Nya:

إِنَّا لَنَنْصُرُ رُسُلَنَا وَالَّذِينَ آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُومُ الْأَشْهَادُ

 "Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)." (QS. Ghafir: 51)

Pertolongan di sini mencakup kemenangan hujjah (argumen), kemenangan fisik atas musuh, atau pembalasan Allah terhadap orang-orang yang menzalimi kaum mukminin.

 Dan Firman-Nya:

وَكَانَ حَقًّا عَلَيْنَا نَصْرُ الْمُؤْمِنِينَ

"Dan merupakan hak Kami untuk menolong orang-orang yang beriman." (QS. Ar-Rum: 47)

Allah telah mewajibkan atas diri-Nya sendiri untuk menolong orang-orang beriman sebagai bentuk karunia dari-Nya.  

Dalam kisah Nabi Musa alaihi salam:

وَنُرِيدُ أَن نَّمُنَّ عَلَى الَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا فِي الْأَرْضِ وَنَجْعَلَهُمْ أَئِمَّةً وَنَجْعَلَهُمُ الْوَارِثِينَ * وَنُمَكِّنَ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ

 "Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi), dan akan Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi..." 

(QS. Al-Qasas: 5-6)

Waktu dan Penundaan Kemenangan

Kemenangan memiliki waktu yang telah ditentukan oleh Allah. Terkadang ia tertunda untuk menguji kesabaran dan keyakinan hamba-Nya, sebagaimana firman-Nya:

أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُم مَّثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِن قَبْلِكُم ۖ مَّسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّىٰ يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَىٰ نَصْرُ اللَّهِ ۗ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ

 "Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: 'Bilakah datangnya pertolongan Allah?' Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat." 

(QS. Al-Baqarah: 214)

Di sini Allah menjelaskan bahwa ujian berat dan guncangan sering kali datang mendahului kemenangan. Hal ini terjadi hingga orang-orang beriman mencapai derajat keyakinan yang sempurna, barulah kemudian pertolongan itu datang dalam waktu yang dekat.

Bagaimana Meraih Keyakinan Terhadap Janji Ini?

▪︎Sabar dan Mushabarah (melipatgandakan kesabaran) yaitu Meneladani kisah para Nabi, seperti Nabi Musa 'alaihis salam yang dengan penuh keyakinan berkata saat terdesak:

كَلَّا ۖ إِنَّ مَعِيَ رَبِّي سَيَهْدِينِ

 "Sekali-kali tidak akan tersusul; sesungguhnya Tuhanku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku." (QS. Asy-Syu'ara: 62).


▪︎Amal Saleh dan Keikhlasan

Menyadari bahwa kemenangan sangat erat kaitannya dengan ketaatan dan kesungguhan berjuang di jalan Allah.


▪︎Doa dan Tadharru' (Merendahkan Diri) sebagaimana yang dilakukan oleh para Nabi dan Sahabat ketika menghadapi masa-masa sulit.

▪︎ Mengingat Sunnatullah

Memahami pola sejarah bahwa kemenangan datang setelah ujian, walau memakan waktu. Sejarah Islam membuktikannya melalui peristiwa Perang Badar, Fathu Makkah, hingga Pertempuran 'Ain Jalut.


Maka, seorang mukmin sejati akan memenuhi hatinya dengan keyakinan bahwa janji Allah pasti tiba. Ia akan bersabar, tetap teguh, dan terus berkarya, seraya merasa tenang dengan firman-Nya:

وَكَانَ وَعْدُ رَبِّي حَقًّا

"Dan adalah janji Tuhanku itu benar."

(AlKahfi:98)

Kita memohon kepada Allah agar menganugerahkan kita keyakinan yang sempurna terhadap janji-Nya, serta menolong agama-Nya dan mengokohkan kedudukan hamba-hamba-Nya yang beriman di setiap masa dan tempat. 


(Wallahu A’lam)

Posting Komentar

0 Komentar